Skip to main content

INTRODUCTION TO LITERATURE

Ketika mempelajari karya sastra –yang disebut dengan introduction to literature dalam bahasa inggris-, kita pasti bertanya-tanya apa sih yang dipelajari dalam mata kuliah ini? Nah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini sedikit.

Dari asal katanyaintroduction to literature memperkenalkan karya sastra bahasa inggris. Sebenarnya konsep dasar dari literature baik dari bahasa indonesia, bahasa inggris maupun bahasa lainnya itu sama. 

Yang membedakan antara satu karya sastra dari karya sastra yang lainnya hanyalah bahasa yang digunakan dalam penulisan karya sastra tersebut. Literature itu sendiri sering diebut dengan work of art, dimana tulisan dibuat sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan seni didalamnya.

Jenis-jenis karya sastra dalam bahasa inggris yaitu prose, roleplay dan poetryProse atau prosa dalam bahasa indonesia terdiri dari novel, novella dan short story. Jenis karya sastra seperti ini biasa kita temukan, bukan? 

Bagi anda yang memiliki hobi membaca, kalian pasti sangat mengenal karya sastra jenis ini. Lalu apa bedanya novel dan novella? –untuk cerita pendek kalian pasti sudah mengetahuinya dengan baik-.

Novel adalah sebuah karya sastra yang ditulis lebih dari 10.000 kata. Novel biasanya memiliki jalan cerita yang panjang dan kompleks. Berbeda dengan novella. 

Novella adalah karya sastra yang ditulis lebih panjang dari cerpen tapi lebih pendek dari novel. Biasanya tidak lebih dari 50 halaman. Nah, cukup jelas kan?

Selanjutnya apa saja sih yang mesti terdapat dalam sebuah karya sastra yang baik? Di bawah ini akan saya sebutkan ciri-ciri karya sastra yang baik, diantaranya :

1. It must be seems real (karya sastra yang di buat haruslah terlihat nyata, hidup dan imajinatif)

2. It shows author style (biasanya karya sastra yang baik memiliki ciri khas gaya penulisan tersendiri yang dapat membedakan penulis yang satu dengan yang lainnya)

3. It has its own originality (sama dengan style, si penulis biasanya memiliki korisinilan tersendiri yang dapat menarik minat para pembacanya)

4. Feature of moral conciousness (diharapkan dengan diterbitkannya sebuah karya sastra akan dapat medorong sang pembaca untuk melakukan sesuatu terhadap masalah-masalah yang terdapat disekitanya)

5. Serve moral purpose (nah, tak ada satu pun karya sastra yang tidak memiliki tujuan moral)

6. Characteristic tobe permanent (biasanya karya tulis yang baik akan selalu dikenang sepanjang hayat, permanen dan tidak dapat dilupakan oleh para pembacanya)

Sebenarnya masih banyak hal yang berkaitan dengan literature atau karya sastra.  Semoga dengan pembahasan yang singkat ini dapat memberikan gambaran mengenai materi yang akan disampaikan dalam introduction to literature. 

 

Comments

  1. Pembahasan nya tentang poetry donk sekalian

    ReplyDelete
  2. Mantap bang,kebetulan sekali saya sedang butuh pengertian dari literature

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The analysis of short story girl by o henry

The analysis of short story girl by o henry 1. the point of view             The point of view that used in this short story is the 3rd person point of view and the dramatic. The third point of view because the writer mention the name of the characters in the short stories like: “......... robbins, fifty, something of an overweight beau, and addicted to first nights.... and Hartley, twenty-nine, serious, thin, good-looking, nervous.......” Beside that, the writer also using a noun and pronoun to tell the story to the reader like : “.... a man with an air of mistery came in the door and went up to Hartley....”             Beside that the dramatic point of view, we can see that from the way the writer tells the story and using the scene of the story like the real situation in life. On the other hand, the writer also tells us abt the problem taht might be always found in our life, like looking for the nany or the cook for their house. Which is not always easy to find the good

ASSESSING SPEAKING

ASSESSING SPEAKING      There are four categories of listening performance assessment tasks. A similar taxonomy emerges for oral production. Imitative      At one end of a continuum of types of speaking performance is the ability to simply parrot back (imitate) a word or phrase or possibly a sentence. While this is a purely phonetic level of oral production, a number of prosodic, lexical, and grammatical properties of language may be included in the criterion performance .      We are interested only in what is traditionally labeled”pronunciation” no inferences are made about the test takers ability to understand or convey meaning or to participate in an interactive conversation. The only role of listening here is in the short-term storage of a prompt,just long enough to allow the speaker to retain the short stretch of language that must be imitated. Intensive      A second type of speaking frequently employed in assessment contexts is the production of short streches of oral language